Gejala Virus HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang poada sistem kekebalan tubuh. Terkadang gejala penyakit ini menunjukkan tanda-tanda yang bukan mengarah HIV. Oleh karena itu kita harus mengerti gejala penyakit ini agar lebih waspada. Setelah sekitar 1 sampai 2 bulan virus HIV memasuki tubuh, sekitar 40-90 persen orang yang terinfeksi virus HIV mengalami gejala yang mirip dengan gejala flu yang disebut Acute retroviral Syndrome (ARS). Meskipun begitu gejala terinfeksi HIV bisa tak terdeteksi sampai bertahun-tahun. Berikut adalah gejala-gejala yang sering dialami oleh orang yang terinfeksi HIV :
Demam
Salah satu gejala ARS adalah demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius. Pada fase ini virus berpindah ke peredaran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah banyak.
Salah satu gejala ARS adalah demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius. Pada fase ini virus berpindah ke peredaran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah banyak.
Kelelahan
Respon inflamasi dalam tubuh juga bisa menyebabkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Gejala ini bisa muncul di awal atau beberapa tahun kemudian.
Respon inflamasi dalam tubuh juga bisa menyebabkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Gejala ini bisa muncul di awal atau beberapa tahun kemudian.
Nyeri Otot
Gejala ARS juga sering didiagnosa sebagai infeksi virus influenza, mononucleosis, bahkan hepatitis dan sifilis. Hal ini tidak mengherankan karena banyak gejala yang mirip termasuk nyeri pada otot dan persendian.
Gejala ARS juga sering didiagnosa sebagai infeksi virus influenza, mononucleosis, bahkan hepatitis dan sifilis. Hal ini tidak mengherankan karena banyak gejala yang mirip termasuk nyeri pada otot dan persendian.
Ruam Kulit
Hal ini bisa dilihat seperti bercak kemerahan bisa timbul di awal atau tahap akhir terjadinya HIV/AIDS.
Hal ini bisa dilihat seperti bercak kemerahan bisa timbul di awal atau tahap akhir terjadinya HIV/AIDS.
Mual, Muntah dan Diare
Menurut Dr. Malvestutto, sekitar 30 -60 persen orang mengalami gejala singkat mual, muntah atau diare, di awal terjadinya infeksi HIV.
Menurut Dr. Malvestutto, sekitar 30 -60 persen orang mengalami gejala singkat mual, muntah atau diare, di awal terjadinya infeksi HIV.
Berat Badan Turun
Seseorang yang mengalami syndrome AIDS wasting biasanya kehilangan 10 persen atau lebih berat badan mereka, serta menderita diare, atau kelelahan dan demam.
Seseorang yang mengalami syndrome AIDS wasting biasanya kehilangan 10 persen atau lebih berat badan mereka, serta menderita diare, atau kelelahan dan demam.
Batuk Kering
Beberapa orang yang terinfeksi HIV mengalami batuk kering yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Beberapa orang yang terinfeksi HIV mengalami batuk kering yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Keringat Di Malam Hari
Sebagian besar orang yang terjangkit HIV mengalami berkeringat pada malam hari yang tak terkait dengan suhu ruangan.
Sebagian besar orang yang terjangkit HIV mengalami berkeringat pada malam hari yang tak terkait dengan suhu ruangan.
Perubahan Pada Kuku
Penderita HIV lebih rentan terkena infeksi jamur. Infeksi ini juga menyebabkan perubahan pada kuku, seperti mudah patah, rapuh, dan juga perubahan pada warna.
Penderita HIV lebih rentan terkena infeksi jamur. Infeksi ini juga menyebabkan perubahan pada kuku, seperti mudah patah, rapuh, dan juga perubahan pada warna.
Kebas dan Rasa Kesemutan
Infeksi HIV pada tahap lanjut bisa menyebabkan rasa kebas dan sensasi geli pada tangan dan kaki. Gejala ini disebut juga dengan Periferal Neuropati. Gejala ini timbul karena syaraf sudah rusak.
Infeksi HIV pada tahap lanjut bisa menyebabkan rasa kebas dan sensasi geli pada tangan dan kaki. Gejala ini disebut juga dengan Periferal Neuropati. Gejala ini timbul karena syaraf sudah rusak.
Haid Tak Teratur
Infeksi HIV bisa menyebabkan siklus menstruasi terganggu, seperti haid lebih sedikit atau tidak teratur.
Infeksi HIV bisa menyebabkan siklus menstruasi terganggu, seperti haid lebih sedikit atau tidak teratur.